Rabu, 01 Mei 2013

pengertian unsur api atau panas ( Tejo-Dhatu) menurut agama Buddha


TEJO-DHATU (Unsur api atau unsur panas)

Api merupakan suatu elemen yang mempunyai sifat panas, dapat membakar apapun yang ada dihadapanya dan menghasilkan cahaya atau sinar yang sangat terang. Seperti yang yang dijelaskan oleh Dhatu adalah unsur dari api, kekuatan untuk membakar, untuk menyala dan untuk menjadikan masaknya sifat-sifat materi. Sifat yang memasak ini karena sebab dari panas (kelapa)”. Dan api merupakan salah satu unsur pembentuk materi lainya, dengan kata lain semua benda merupakan gabungan dari empat unsur dan salah satunya api atau unsur panas. Suatu keadaan yang dapat berubah dan bercerai salah satunya dikarenakan oleh unsur panas.
Elemen api atau elemen panas merupakan elemen besar yang memiliki sifat internal atau eksternal. Apakah elemen api internal itu?”
Apapun yang internal, ada pada diri sendiri, merupakan api, bersifat api,dan dilekati, yaitu, yang menyebabkan orang hangat, menua, dan termakan, dan yang melaluinya apa yang dimakan, diminum, dikonsumsi, dicicipi menjadi sepenuhnya tercerna. Baik elemen api internal maupun eksternal hanyalah elemen api semata. Dan itu seharusnya dilihat sebagaimana adanya dengan kebijaksanaan yang benar demikian: ‘ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.
Suatu unsur panas tidak hanya dihanya ditimbulkan dari api itu sendiri tetapi unsur panas dapat timbul karena keadaan didalam ruang tertutup atau didalam tubuh apabila tidak ada udara yang masuk dalam tubuh, maka akan menimbulkan panas seperti yang dialami oleh Guru Agung Sang Buddha  pada saat melakukan pertapaan keras yang telah dinyatakan dalam riwayat hidup Buddha Gotama bahwa Beliau dengan usaha yang keras ia berhenti mnghirup dan menghembuskan nafas melalui mulut, hidung, dan telinga, seperti sebelumnya. Ketika hal ini dilakukan, seluruh tubuh-Nya menjadi sakit akan rasa terbakar (daharoga) yang membakar hebat, seperti halnya dua orang kut menelikung kedua tangan seseorang yang lebih lemah, yang lalu dipanggang di atas arang membara. Dan keadaan sperti itu juga akan menimbulkan tubuh mengering dan seluruh organ tubuh akan mati atau darah akan keluar melalui lubang yang ada dalam tubuh seperti halnya lewat pori-pori. Jika hal itu dilakukan oleh orang atau mekhluk yang tidak memiliki kekuatan keyakinan yang kuat maka tidak akan mampu melawan keadaan seperti itu.
Sifat api, antara lain :
1.      Bersifat panas
2.      Api tidak dapat dipegang
3.      Membakar apa yang ada dihadapanya
4.      Menimbulkan cahaya yang terang
5.      Api sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup setiap makhluk

Sebab terjadinya keadaan panas, antara lain :
1.      Karena tidak ada kombinasi dengan udara yang normal
2.      Panas karena kobaran api

Secara geografi api atau unsur panas merupakan elemen yang paling utama yang disebut matahari sebagai pusat alam semesta atau sumber penghidupan yang paling dibutuhkan oleh alam baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Apabila tidak ada matahari maka semua itu tidak dapat hidup, dan kegunaan cahaya matahari berbeda-beda bagi setiap komponen kehidupan antara manusia, hewan dan tumbuhan. Misalnya kegunaan bagi manusia, antara lain :
1.      Membantu proses pembakaran lemak menjadi energi
2.      Menjaga kesetabilan daya tahan tubuh
3.      Berguna bagi kesehatan tubuh manusia
4.      Untuk menerangi kehidupan manusia di bumi
5.      Untuk mengeringkan pakaian
6.      Untuk kehangatan pada siang hari

Kegunaan bagi hewan, antara lain :
1.      Untuk kelangsungan hidup hewan tersebut
2.      Untuk proses perkembangbiakan

Kegunaan bagi tumbuhan, antara lain :
1.      Untuk proses fotosintesis
2.      Mempercepat proses pematangan pada buah
3.      Mempercepat proses pertumbuhan biji

Selain itu cahaya matahari juga sebagai penyebab terjadinya hujan, karena tanpa cahaya matahari maka tidak akan terjadi hujan untuk menyiram bumi. Proses terjadinya hujan karena cahaya matahari menyerap air laut dan menjadi kumpulan titik-titik air yang disebut awan tebal dan selanjutnya akan menjadi hujan turun seluruh yang ada dibawahnya. Secara umum api juga menimbulkan banyak bahaya atau kerugian bagi kehidupan terutama pada pemukiman masyarakat, karena sekali ada api yang menyambar pada rumah warga pasti akan cepat merambat dan itu akan merugikan manusia itu sendiri.

Perasaan panas yang dapat dirasakan karena penerimaan sifat dari api itu sendiri yaitu sifat panas, dan api itu sendiri tidak dapat disentuh walaupun bisa dilihat dengan mata telanjang. Dan suatu rasa panas tidak hanya timbul karena berbaur dengan api langsung tetapi penerimaan cahaya dengan jarak yang sangat jauhpun kita dapat menerima rasa panas, misalnya cahaya matahari pada siang hari. Kita juga bisa merasakan rasa panas tanpa dari kobaran api, tetapi kita dapat merasakan dari suatu keadaan ketika berada diruangan tertutup dan tidak ada pergantian udara yang kotor dan segar maka hal itu akan menimbulkan perasaan panas pada tubuh. Api tidak akan bisa menyala atau hidup tanpa adanya udara, dan dapat menghilangkan udara dalam suatu ruangan kecil. Misalnya lilin yang dinyalakan lalu diletakan didalam toples tertutup, dan lama kelamaan api itu akan padam. Itu disebabkan karena udara yang berada di dalam toples habis.

Daftar Pustaka

Kaharudin Pandit. 2005. Abhidhammatthasangaha.Jakarta: CV. Yanwreko Wahana Karya
             . 2007. The Middle Length Discourses of the Buddha. Jawa Tengah: Vihara Dhammaguna.
             . 2006. Kronologi Hidup Buddha. Jakarta: Ehipassiko Foundation. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar