Rabu, 01 Mei 2013


Kamboja
Kamboja berbatasan dengan Thailand di Barat, Laos di Utara, Vietnam di Timur, dan Teluk Thailand di Selatan, tepatnya di lembah Mekong antara Thailand dan Vietnam. Kepercayaan awal adalah Brahmanisme. Agama Buddha masuk ke Kamboja dipercaya pada abad ke- 5, pada masa Raja Rudravarman dari Dinasti Funan (negara bagian pertama yang sekarang Kamboja) yang dipercaya telah mengklaim orang –orangnya menghormati relik rambut panjang Buddha. Pada abad ke- 5 sampai ke- 6 Theravada dan bahasa Sanskerta dikembangkan di Funan, sedangkan pada abad ke- 7 bahasa Pali masuk ke wilayah Selatan Kerajaan Funan. Mahayana mulai berkembang pada masa pemerintahan Jayavarman VII (1181 - 1220) dari Dinasti Angkor. Jayavarman sebagai pengikut Buddha yang taat telah melakukan kebajikan yaitu membangun 798 candi dan 102 rumah sakit, sehingga ia mendapat gelar anumerta Mahaparamasaugata. Setelah kematian Jayavarman, Mahayana tergantikan Theravada.
Pada abad ke- 19 – 20 ketika Perancis menguasai Kamboja, agama Buddha mengalami kemunduran dan berkembang lagi sejak terbebasnya dari Perancis. Masyarakat Kamboja menganut agama Buddha Theravada, Hindu (Dewa Siwa), Kristen, dan Islam. Agama Buddha di Kamboja menjadi dasar secara Nasional sesuai peraturan tahun 1943 dan 1948. Kelompok kebhikkhuan yaitu Thommayut dan Mohanikay. Thommayut dengan pengikut sedikit diperkenalkan pada tahun 1864 dengan dukungan keluarga kerajaan, namun terbatas pada Phnom Penh. Mohanikay memiliki pengikut sebanyak 90 %. Anak yang melakukan latihan kebhikkhuan disebut bonzez. Di kamboja juga terdapat bhikkhuni yang membantu mengatur kegiatan di vihara (wat). Berikut adalah perkembangan agama Buddha selama pemerintahan raja – raja pada waktu itu, yaitu sebagai berikut :
1)   Jayavarman II (abad ke- 8), merupakan pendiri kerajaan Angkor yang ingin merdeka dari kerajaan dari Jawa.
a)    Jayavarman menjadikan agama Brahma, Sivakaivalya sebagai agama resmi negara dengan pemujaan terhadap Lingga dengan sebutan Deva-raja.
b)   Pada abad ke- 9 dan 10 Khmer didominasi Siavism dengan membangun Angkor Wat pada abad ke- 12, namun agama Buddha dapat berkembang.
c)    Selain agama Hindu terdapat sinkretisme terhadap animism dan penyembahan leluhur yang menjadi agama bagi mereka.
d)   Hukum Manu dan aturan Brahmanical diakui.

2)   Suryavarma I (1002 – 1050) :
a)    Mendapatkan tahta setelah perang panjang. Putra raja bernama Raja Tambralinga berkuasa melalui ibunya.
b)   Kronik Chiengmai menjelaskan Khmer melakukan ekspansi di lembah Menam selama pemerintahannya.
c)    Prasasti di Lopburi berasal dari periode menyatakan bahwa kerajaannya mencakup kedua kerajaan yaitu Kerajaan Mon di Dvaravati dan Kerajaan Malay di Tambralinga (Ligor).
d)   Kronik lokal menyatakan bahwa penduduknya di lembah Mekong sejauh Chiengsen tetapi jejak arkeologi di luar Luang Prabang.
e)    Datang dari kerajaan Buddhis yang memberikan hadiah agama meskipun tetap mempertahankan Deva – raja.
f)    Agama Buddha Mahayana berkembang pada abad ke- 11 di bawah perlindungan kerajaan dengan bukti inskripsi dalam bahasa Sanskerta yang ditemukan di Prah Khan (Prah Khan di Timur pusat Kamboja). Ditemukan juga bukti bahwa agama Buddha Theravada berkembang.

3)   Nama Anumerta – Nirvanapada :
a)    Selama pemerintahan putranya, Udayadityavarma II, Anawrahta dari Pagan mengurangi orang Mon dari Burma dan mengambil orang Thaton.
b)   Tradisi T’ai dijelaskan bahwa Anawrahta menaklukkan sejauh Lopburi dan Dvaravati dan Khmer mengakui kedaulatan Burma atas wilayahnya yang ditaklukkan sebagai harga kembali menerima Lopburi. Raja ini benar – benar Saivite.

4)   Suryawarman II (1113 – 1150) :
a)    Suryawarman II adalah raja Khmer yang paling kuat dalam sejarah. Menurut catatan Cina dari Dinasti Sung, kerajaan ini memperluas kekuasaannya dari Champa ke perbatasan Pagan dan Grahi di pantai timur Semenanjung Malay.
b)   Agama yang dominan pada masa ini adalah Vaisnavism.
c)    Pendirian Angkor Wat dengan patung emas Visnu dengan Garuda yaitu pendewaan Suryawarman II sebagai Wisnu.



5)   Dukungan terhadap Buddhisme :
a)    Pada pertengahan abad ke- 12 terdapat patung Buddha di Kamboja dengan Raja Dharanindravarman II (1150- 1160) sebagai penganut Buddha.
b)   Pada masa Jayavarman VII (1181 - 1218), ia gigih dengan mendorong dan mendukung agama Buddha di negaranya.
c)    Inskripsi secara jelas menyatakan bahwa ia adalah penganut Buddha Mahayana.

6)   Perkenalan agama Buddha Theravada :
a)    Agama Buddha Theravada berkembang di Kamboja pada abad ke- 14 M dengan prasasti tertanggal 1308 yang ditemukan dekat candi Siemreap dalam bahasa Pali dan sebagian dalam bahasa Khmer.
b)   Prasasti ini merupakan prasasti awal di Kamboja yang disusun oleh Indrawarman III setelah menjadi bhikkhu hutan, kemudian belajar dan praktik agama Buddha Theravada.
c)    LP Briggs berpendapat bahwa Khmers dipengaruhi oleh Mons dari Lopburi yang melarikan diri ke lembah Menam selama invasi Siam pada abad ke- 12 kemudian menetap di Kamboja dengan memperkenalkan agama Buddha Sinhala.
d)   Catatan Sung menjelaskan bahwa sebelum Indravarman III, Siam menginvasi Kamboja sehingga memberikan kontribusi perkembangan Theravada di Kamboja.

7)   Buddha yang berhubungan dengan Sri Lanka :
1)   Jinakalamali mempunyai hubungan dengan budaya Kamboja dan Sri Lanka pada abad ke- 15.
2)   Sekitar 1423,8 Bhikkhu Kamboja dipimpin oleh Mahananasiddhi (dari Khmer) dengan 25 viharawan dari Nabbisipura pergi ke Sri Lanka untuk menerima upasampada dari Matathera Sinhala.
Enam Bhikkhu Mon dari Ramannadesa bergabung dengan mereka setelah mempelajari teks – teks suci dari Sri Lanka Mahathera, mereka ditahbiskan di hadapan 20 Mahathera Sinhala dalam 1424 dari Kalyani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar