Minggu, 11 Januari 2015

Sadaparibhuta

Bab 20
Sadaparibhuta

Pada saat itu Sang Buddha menyapa Bodhisatva Mahasatva Mahastamaprapta (Maha
Berkuasa), seraya berkata: “Jika seseorang mencerca bhiksu, bhiksuni, upasaka dan upasika yang menjunjungi Sutra Teratai, mengutuk ataupun mencemarkannya, maka akan ditanggungnya hukuman yang seperti dituturkan sebelumnya (Di bab 03). Telah Aku jelaskan pula sebelumnya (Di bab 19) tentang kesempurnaan 6 indera yang diperoleh penjunjung Sutra Teratai.
                “Wahai Mahastamaprapta! Dahulu silam, asamkhyeya kalpa yang tak terbatas, tak terhingga dan tak terhitung lamanya, terdapat Buddha yang bergelar Bhismagargitasuararaga (Raja Suara Mengagumkan) 1.Tathagata 2.Patut Dipuja 3.Bijaksana 4.Sempurna 5.Bebas 6.Pemaham 7.Termulia 8.Pembina 9.Sang Guru 10. Buddha Yang Maha Agung. Kalpanya disebut Vinirbhoga (Tiada Surut) dan alamnya disebut Mahasambhava (Prestasi Agung).
                “Pada saat itu Buddha Bhismagargitasuararaga menceramahkan Dharma kepada para dewata, manusia dan asura. Bagi mereka yang menghendaki Kendaraan Sravaka, Beliau menguraikan Dharma ke 4 Kesunyataan Mulia. Bagi mereka yang menghendaki Kendaraan Pratyekabuddha, Beliau menguraikan Dharma 12 Rantai Penyebab. Bagi para Bodhisatva yang menghendaki Kendaraan Buddha, Beliau menguraikan Dharma ke 6 Paramita, menyebabkan mereka mencapai Anuttara-Samyak-Sambodhi.
                “Wahai Mahastamaprapta! Jangka panjang usia Buddha Bhismagargitasuararaga ialah banyak kalpa yang jumlahnya bagaikan pasir-pasir di 400 ribu koti nayuta sungai Gangga. Dharma Benarnya bergema di dunia sebanyak kalpa yang jumlahnya bagaikan debu-debu diseluruh Jambudvipa (Dunia Saha ini). Sedang Dharma Semunya bertahan di dunia sebanyak kalpa yang jumlahnya bagaikan debu-debu di 4 benua. Sesudah menguntungkan para mahluk, kemudian mokshalah Beliau (Para Buddha hanya dapat menyelamatkan mahluk-mahluk yang berjodoh denganNya).
                “Ketika Dharma Benar dan Dharma Semunya berakhir, didunia muncullah Buddha yang juga bergelar Bhismagargitasuararaga 1.Tathagata 2.Patut Dipuja 3.Bijaksana 4.Sempurna 5.Bebas 6.Pemaham 7.Termulia 8.Pembina 9.Sang Guru 10.Buddha Yang Maha Agung. Demikianlah berturut-turut muncul 20 ribu koti para Buddha. Semuanya memiliki gelar yang serupa.
                “Sesudah kemokshaan Buddha Bhismagargitasuararaga yang pertama dan setelah Dharma Benarnya berakhir, didalam masa Dharma Semunya, terdapat bhiksu-bhiksu angkuh yang maha berkuasa. Pada saat itu terdapat seorang bhiksu bernama Sadaparibhuta (Tiada Meremehkan). Mengapakah ia dijuluki Sadaparibhuta? Karena ia menyanjung siapapun yang ditemuinya, baik bhiksu, bhiksuni, upasaka maupun upasika. Senantiasa ia menundukkan kepalanya kepada mereka dengan hormat, seraya berkata: ‘Saya menghormatimu. Saya tiada pernah berani meremehkanmu karena kalian melaksanakan Jalan KeBodhisatvaan dan kelak mencapai KeBuddhaan.’
                “Bhiksu Sadaparibhuta tidak mencurahkan diri untuk membaca dan menghafalkan Sutra, tetapi senantiasa ia menundukkan kepalanya kepada siapapun yang ditemuinya (Seperti halnya di Jepang). Bilamana ia melihat ke 4 golongan dari kejauhan, maka segera ia menghampirinya, lalu bersujud kepadanya seraya berkata: ‘Saya tiada pernah berani merendahkanmu karena kalian kelak mencapai KeBuddhaan.’

48 ikrar Buddha Amitabha

48 ikrar Buddha Amitabha

1) Apabila aku telah menjadi Buddha,andaikata,jika masih terdapat
Alam kesedihan seperti Neraka,setan kelaparan,hewan-hewan dan sebagainya di
negeriku,maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha!.

2) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada
di negeriku, andaikata usianya telah habis dan mereka masih diterjunkan di 3
alam Kesedihan, maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha!

3) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada
di negeriku, andaikata semua badannya tidak berwarna emas sejati, maka aku tak
akan mencapai samyaksambuddha!

4) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada
di negeriku, andaikata warna kulit dan jasmaninya tidak serupa, paras dari
mereka juga berbeda-beda ada yang cantik dan ada yang jelek, maka aku tak akan
mencapai samyaksambuddha!

5) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada
di negeriku, andaikata mereka tidak menguasai pengetahuan Purvanivasanu ( daya
yang dapat mengingat tumimbal-lahir yang lampau ), dan mereka hanya mengerti
segala kejadian dari ratusan ribu Koti Nayuta Kalpa, , maka aku tak akan
mencapai samyaksambuddha!

6) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada
di negeriku, andaikata mereka tidak memiliki Caksu (mata batin) dan mereka hanya
biasa melihat ratusan ribu Koti Nayuta negeri-negeri Buddha, maka aku tak akan
mencapai samyaksambuddha!

7) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada
di negeriku, andaikata mereka tidak memiliki Divyasrotra (teliga Surga) dan
hanya bisa mendengar khotbah-khotbah dari ratusan ribu Koti Nayuta Buddha dan
banyak ajaran Buddha mereka tidak mampu menerima seluruhnya, maka aku tak akan
mencapai samyaksambuddha!

8.) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada
di negeriku, andaikata mereka tidak memiliki pengetehuan Paracittajnana (daya
intuisi), mampu membaca pikiran makhluk-makhluk dari ratusan ribu Koti Nayuta
negeri-negeri Buddha, maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha!

9) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada
di negeriku, andaikata mereka tidak memiliki pengetehuan Rddhividhi (langkah
Surga) dan mereka dalam selintas merenung hanya dapat mengarungi ratusan ribu
Koti Nayuta negeri-negeri Buddha saja, maka aku tak akan mencapai
samyaksambuddha!

10) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada di
negeriku, andaikata mereka belum memiliki pengetehuan Asravaksaya (daya mampu
memusnahkan kekotoran batin) dan mereka hanya memiliki ide-egois dan selalu
memikirkan keperluan tubuh diri sendiri, maka aku tak akan mencapai
samyaksambuddha!

11) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada di
negeriku, andaikata mereka tidak ditempatkan pada Samyaktveniyatasi (hakikat
mutlak untuk mencapai pahala yang sesuai Sang Praktek Dharma) agar semua dapat
mencapai Nirvana, maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha!

12) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada di
negeriku, andaikata sinar hidupku terbatas sehingga tidak dapat memancar ratusan
ribu Koti Nayuta negeri-negeri Buddha, maka aku tak akan mencapai
samyaksambuddha!

13) Apabila aku telah menjadi Buddha, andaikata masa hidupku
terbatas,meskipun sampai dengan ratusan ribu Koti Nayuta Kalpa, maka aku tak
akan mencapai samyaksambuddha!

14) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Sravaka yang berada di
negeriku, andaikata jumlahnya dapat dihitung oleh para pratyekabuddha yang
berasal dari rakyat-rakyat di dunia Trisahasra-Mahasahasra Lokadhatu hingga
lamanya ratusan ribu Kalpa, mereka dapat mengerti jumlahnya dan tidak salah
hitung seorangpun, maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha!

15) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada di
negeriku, kehidupan atau usianya tidak terbatas,kecuali atas kehendaknya mereka
senang panjang atau pendek, jika tidak demikian, maka aku tak akan mencapai
samyaksambuddha!

16) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada di
negeriku, andaikata diantara mereka kelakuan mereka terbukti kurang baik atau
berdosa, maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha!

17) Apabila aku telah menjadi Buddha, andaikata para Buddha yang berada
di sepuluh penjuru dunia jumlah tak terhingga tidak memuliakan namaku, maka aku
tak akan mencapai samyaksambuddha!

18) Apabila aku telah menjadi Buddha, para makhluk yang berada di 10
penjuru dunia setelah mendengar namaku lalu timbul keyakinan dengan riang
gembira, ingin dilahirkan di negeriku dengan cara merenung atau menyebut namaku
(Namo Amitabha Buddhaya!), andaikata setelah pelaksanaanya genap 10 kalitidak
dilahirkan di negeriku, maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha.Kecuali
mereka telah memiliki dosa Pancanantarya (5 perbuatan durhaka ) dan pernah
memfitnah Sad-Dharma dari para Tathagata.

19) Apabila aku telah menjadi Buddha, para makhluk yang berada di 10
penjuru dunia yang telah membangkitkan Bodhicitta (bercita-cita ingin mencapai
Kebuddhaan dan ingin menyelamatkan para makhluk), telah mempraktekkan dan
mengamalkan berbagai kebajikan dan Dharma,dengan ini mereka berjanji bertekad
dilahirkan di negeriku.Pada saat mereka akan mengakhiri kehidupannya,andaikata
aku tidak bersama-sama dengan rombonganku mengelilinginya serta menampakandiri
di depan mereka, maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha! Supaya aku menjadi
perwira terunggul di Triloka!

20) Apabila aku telah menjadi Buddha, para makhluk yang berada di 10
penjuru dunia setelah mendengar namaku mengarahkan hatinya kepada negeriku dan
menanam berbagai benih kebajikan, kemudian jasa-jasanya di-Parinamanakan
(disalurkan) di negeriku.Andaikata cita-citanya tidak dipenuhi, maka aku tak
akan mencapai samyaksambuddha!

21) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa,manusia,yang berada di
negeriku, andaikata seluruh badannya tidak dilengkapi dengan
Dvatrimsa-Maha-Purusa Laksana (32 macam tanda fisik agung) seperti badan Buddha
dan Bodhisattva,maka aku tak akan mencapai samyaksambuddha!

22) Apabila aku telah menjadi Buddha, maka para Bodhisattva yang lahir
di negeriku yang berasal dari pelbagai alam Buddha, semua memiliki identitas
disebut Ekajatipratibaddha (hanya satu kali menitis telah menjadi Buddha-pilih)
kecuali:
a) Jika mereka telah mempunyai cita-cita akan menjelmakan raganya secara
bebas, kemudian dengan badan Nirmitanya dilengkapi perisai-ikrar. Demi
makhluk-makhluk sengsara mereka akan menimbun jasa-jasa sebanyak-banyakknya
untukmembebaskan segala umat dari belenggu penderitaan dan cita-citanya ini akan
tetap sukses;
b) Jika mereka akan menjelajah
ke pelbagai negeri Buddha, guna mempraktekkan Bodhisattva-Carita (pelaksaan
tugas Bodhisattva) disana, cita-citanya juga akan sukses;
c) Jika mereka bermaksud ingin mengadakan kebhaktian untuk mengabdi para
Buddha yang berada di 10 penjuru dunia, ini juga akan tercapai;
d) Jika mereka akan membimbing
para umat yang banyaknya bagaikan butiran pasir Sungai Gangga,agar umat-umat
tersebut dapat menegakkan Saddharma terangung di dalam hatinya dan dapat
meningkatkan status mereka hingga melampaui Bhumi-Bodhisattva yang setarap,agar
segala contoh-contoh tentang “Samantabhadra-Guna” dapat dihayati oleh para umat
yang dibimbingnya hingga sukses.
Andaikata, keadaan mereka tidak demikian,maka aku tak akan mencapai
samyaksambuddha!

23) Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada
di negeriku, setelah menerima Adhisthana (dikuatkan) tentang Rddhibala Buddha (
tenaga gaib Buddha) dan hendak mengabdi para Tathagata,andaikata mereka tidak
dapat megunjungi negeri-negeri Buddha yang banyaknya ber-Koti-Koti Nayuta yang
tak terhingga dengan waktu sekali santapan, maka aku tak akan mencapai
Samyaksambuddha!

24) Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada
di negeriku itu, tiba di depan para Buddha di pelbagai dunia dan mereka sedang
menampilkan jasa-jasanya guna menhasilkan bermacam-macam sajian agung serta
alat-alat pujaan untuk mengabdi para Buddha. Andaikata, segala niat yang
dimaksudkan oleh mereka itu tidak muncul dengan memuaskan, maka aku tak akan
mencapai Samyaksambuddha!

25) Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada
di negeriku itu, tidak mampu berkhotbah tentang pengetahuan Sarvajna ( segala
pengetahuan Buddha) kepada pengikutnya, maka aku tak akan mencapai
Samyaksambuddha!

26) Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada
di negeriku itu, tidak memiliki badan Vajra-Narayana (badan sekuat seperti
Narayana) , maka aku tak akan mencapai Samyaksambuddha!

27) Apabila aku telah menjadi Buddha,para Dewa, manusia, serta segala
sesuatu yang berada di negeriku itu, bukan saja bermutu suci murni, bercahaya
indah rupawan, melainkan juga berbentuknya, jenisnya serta warnanyapun demikian
unik. Baik umat-umat maupun benda-benda semua demikian cantik, halus dan
menakjubkan! Jumlah jenis-jenisnya pun sulit diperhitungkan! Juga, terdapat
banyak umat yan berbakat cerdas, bahkan memiliki Mata-batin. Andaikata, mereka
dapat mengamati jenis-jenis benda tersebut; mereka dapat menjelaskan namanya
serta jumlahnya, maka aku tak akan mencapai Samyaksambuddha!

28) Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada
di negeriku itu, karena tidak memiliki jasa sehingga tidak dapat melihat atau
mengerti warna dan cahaya pohon Bodhi dari Mandalanya; Bahkan tinggi pohon yang
hanya 4 juta Yojana pun juga tidak terlihat oleh mereka, maka aku tak akan
mencapai Samyaksambuddha!

29) Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada
di negeriku itu, telah menerima ajaran-ajaran Buddha seperti Sutra-Sutra,
Gatha-Gatha, Dharani penting,Vibhasa-Vibhasa (keterangan-keterangan yang amat
luas) dan sebagainya, tetapi mereka masih belum memiliki ketrampilan tentang
Prajna (kebikjaksanaan terluhur) dan Pratibhana (berlidah fasih), maka aku tak
akan mencapai Samyaksambuddha!

30) Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada
di negeriku itu hanya memiliki ketrampilan Prajna dan Pratibhana yang terbatas,
maka aku tak akan mencapai Samyaksambuddha!

31) Apabila aku telah menjadi Buddha, bumi-bumi di negeriku itu akan
tetap berkwalitas mulus, rapih, dan bersih; Sinar hidupku tetap menembus segala
alam Buddha di 10 penjuru dan jumlahnya banyak sekali tak dapat diperkirakan,
dan alam-alam tersebut tidak berbeda seperti wajah orang yang dicerminkan pada
kaca mengkilap, seluruhnya amat terang benderang. Andaikata tidak demikian
adanya, maka aku tak akan mencapai Samyaksambuddha!

32) Apabila aku telah menjadi Buddha, maka seluruh lingkungan di
negeriku mulai dari permukaan bumi terus ke angkasa terdapat banyak istana
mestika yang mewah, gedung-gedung tinggi, kolam-kolam yang penuh dengan air 8
budijasa, bunga teratai yang bermacam-macam warna, pohon-pohon dari 7 mestika
serta segala harta benda seperti terdapat di pelbagai dunia. Dan benda-benda
tersebut semua terbuat dari berbagai permata dan ribuan jenis wewangian. Setiap
bangunan dihias dengan amat teliti, indah, megah, halus dan menakjubkan!
Kemuliaannya melampaui alam-alam manusia atau Surga; keharumannya meliputi 10
penjuru dunia, sehingga para Bodhisattva yang berada di dunia itu setelah
mencium harumnya lalu melaksanakan Buddha-Carita ( pelaksanaan tingkat
Kebuddhaan), andaikata tidak demikian adanya, maka aku tak akan mencapai
Samyaksambuddha!

33) Apabila aku telah menjadi Buddha, maka makhluk apa saja yang berada
di 10 penjuru alam Buddha tak terhingga serta sulit diperkirakan, bila badan
mereka tersentuh oleh sinar hidupku, baik hati (pikiran) maupun jiwa-raganya
akan merasakan kehalusan, lembut dan tanda sifat yang unik ini tetap melampaui
para Dewata. Andaikata tidak demikian adanya, maka aku tak akan mencapai
Samyaksambuddha!

34) Apabila aku telah menjadi Buddha, maka makhluk apa saja yang berada
di 10 penjuru alam Buddha yang tak terhingga dan sulit diperkirakan, setelah
mendengar namaku, andaikata mereka tidak dapat memiliki Anutpatika-Dharma-Ksanti
(menetap batin pada Nirvana) serta berbagai Dharani penting, maka aku tak akan
mencapai Samyaksambuddha!

35) Apabila aku telah menjadi Buddha, maka akan terdapat para wanita
yang berada di 10 penjuru alam Buddha yang tak terhingga dan sulit diperkirakan,
dimana setelah mendengar namaku timbul keyakinan dan merasa amat riang gembira
lamtas membangkitkan Bodhicittanya. Dan jika sejak itu mereka tidak senang akan
tubuh wanitanya dan ingin menjelma menjadi tubuh pria pada masa mendatang.
Andaikata mereka masih tetap memiliki tubuh wanita dalam kehidupan berikut, maka
aku tak akan mencapai Samyaksambuddha!

36) Apabila aku telah menjadi Buddha, maka akan terdapat banyak
Bodhisattva yang berada di 10 penjuru alam Buddha yang tak terhingga dan sulit
diperkirakan, dimana setelah mereka mendengar namaku,baik sekarang maupun di
masa mendatang selalu menjalankan Sila-Sila Brahma-Carita (mengendali nafsu
indera,bebas dari perzinahan) hingga memperoleh Kebuddhaan. Andaikata tidak
demikian, maka aku tak akan mencapai Samyaksambuddha!

37) Apabila aku telah menjadi Buddha, maka akan terdapat para Dewa,
manusia, yang berada di 10 penjuru alam Buddha yang tak terhingga dan sulit
diperkirakan, dimana setelah mendengar namaku maka dengan sikap sangat khidmat
memberi penghormatan kepadaku sambil menimbulkan keyakinan dengan amat riang
gembira, kemudian melaksanakan Bohisattva-Carita (memanfaatkan para umat serta
diri sendiri agar sama-sama mencapai Kebuddhaan) dan berkelakuan amat suci dan
agung, sehingga selalu dimuliakan oleh para manusia dan para Dewa. Andaikata
tidak demikian, maka aku tak akan mencapai Samyaksambuddha!

38) Apabila aku telah menjadi Buddha, maka jika para Dewa, manusia,
yang berada di negeriku menginginkan beberapa stel pakaian atau jubah, mereka
akan menerimanya dan selintas merenung pakaian lengkap serta jubah-jubah khusus
untuk Dharma yang tertentu; Yang selalu dipujikan oleh Sang Buddha itu, dimana
semua akan berada di atas tubuhnya. Andaikata pakaian yang mereka terima itu
tidak sesuai kehendaknya atau bahannya belum jadi, harus dijahit, maka aku tak
akan mencapai Samyaksambuddha!

39) Apabila aku telah menjadi Buddha, maka jika para Dewa, manusia,
yang berada di negeriku tidak dapat menikmati kebahagiaan yang sama besar dengan
para Bhiksu yang berstatus Asravaksaya (segala kotoran batin dan penderitaan
telah musnah), maka aku tak akan mencapai Samyaksambuddha!

40) Apabila aku telah menjadi Buddha, maka para Bodhisattva yang berada
di negeriku jika bermaksud ingin melihat alam Buddha yang suci murni dan indah
di 10 penjuru banyaknya yang tak terhingga, biar pada saat apapun mereka dapat
melihatnya melalui pohon-pohon mestika dan jelasnya seolah-olah wajah seseorang
tercemin pada kaca yang mengkilap, Andaikata tidak demikian, maka aku tak akan
mencapai Samyaksambuddha!

41) Apabila aku telah menjadi Buddha, jika terdapat para Bodhisattva
yang berada di pelbagai dunia, dimana setelah mendengar namaku dan tinggal
sedikit saat lagi mereka akan mencapai Kebuddhaan, tapi pancainderanya atau
organ-organ lain masih cacat atau fungsinya kurang normal, maka aku tak akan
mencapai Samyaksambuddha!

42) Apabila aku telah menjadi Buddha, dan terdapat para Bodhisattva
yang berada di pelbagai dunia, setelah mendengar namaku maka semua akan memiliki
suatu Samadhi luhur yang disebut Suvibhaktavati (terbebas segala ikatan) dan
mereka hanya sepintas piker semua telah berada di depan Buddha yang tak
terhingga sulit diperkirakan mengadakan pemujaan, dan saat itu mereka masih
tetap didalam keadaan Samadhi pada semula belum diakhirinya. Andaikata tidak
demikian, maka aku tak akan mencapai Samyaksambuddha!

43) Apabila aku telah menjadi Buddha, dan terdapat para Bodhisattva
yang berada di pelbagai dunia, setelah mendengar namaku, andaikata, demi suatu
tugas penting mereka ingin dilahirkan di salah satu anggota keluarga yang mulia
saat ia telah tutup usianya, jika tidak dipenuhi keinginannya, maka aku tak akan
mencapai Samyaksambuddha!

44) Apabila aku telah menjadi Buddha, maka akan terdapat para
Bodhisattva yang berada di pelbagai dunia setelah mendengar namaku merasa amat
riang gembira dan tekad melaksanakan ‘Bodhisattva-Carya’ yang terluhur hingga
sukses, disamping mereka mengumpulkan jasa-jasa yang terangung
selengkap-lengkapnya guna perbekalan menyeberang ke Pantai-seberang. Andaikata
tidak demikian, maka aku tak akan mencapai Samyaksambuddha!

45) Apabila aku telah menjadi Buddha, maka akan terdapat para
Bodhisattva yang berada di pelbagai dunia, setelah mendengar namaku semua akan
memiliki suatu Samadhi lebih luhur yakni Samantanugata (secara luas dan seimbang
terhadap batin sepemuja), dan dalam Samadhi itu mereka bisa dengan Mata-batin
melihat para Buddha yang banyaknya tak terhingga dan sulit diperkirakan; Dan
disamping itu dengan pelaksanaan Samadhi ini mereka mencapai Kebuddhaan.
Andaikata tidak demikian, maka aku tak akan mencapai Samyaksambuddha!

46) Apabila aku telah menjadi Buddha, para Bodhisattva yang berada di
negeriku itu, bila ingin mendengar khotbah Dharma biar pada waktu apapun tetap
dapat ditangkap secara otomatis; Dan suara dari khotbahan Dharma dikumandangkan
melalui sinar, arus, jarring-jaring, pohon-pohon, unggas-unggas dan sebagainya.
Andaikata tidak demikian, maka aku tak akan mencapai Samyaksambuddha!

47) Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada
di pelbagai dunia, setelah mendengar namaku, tidak segera memiliki
Avinivartaniya (memiliki status tanpa mundur atau berpaling terhadap Kebodhian)
dari Anuttara Samyaksambodhi itu, maka aku tak akan mencapai Samyaksambuddha!