Rabu, 01 Mei 2013

Perkembangan agama Buddha di Myanmar


Perkembangan agama Buddha di Myanmar
1) Masuknya agama Buddha di Myanmar :
a) Agama asli masyarakat Myanmar (Burma) adalah Nat, yaitu kepercayaan terhadap roh.
b)  Etnis Myanmar adalah:
i.               Mon (Khmer)
ii. Pyu (orang Tibet – Burma)
i.      Myanmar (Burma) kemungkinan berasal dari Asia Tengah, dan
ii.    Shan (Siam)

c)      Komunitas india berdiam dibelakang pantai Bengal sampai Kalimantan, sedangkan di Myanmar mereka berada di Thaton (Suddhammapura/ Sudhanmawati), Pegu (Ussa/ Hamsavati), Yangon (Ukkala), dan Arakan (Dhannavati) di sepanjang Tenasseri. Komunitas pedagang india di pantai selatan Myanmar yang membawa budaya dan agama Hindu, berhubungan dengan etnis Mon. Dengan demikian mereka terlebih dahulu mengenal agama hindu.
d)     Sebelum agama Buddha Theravada telah berkembang Ari Budhisme, yaitu sinkretisme dari agama Buddha Mahayana (Vajrayana), Hindu, dan Nat.
e)      Sejarah agama Buddha Myanmar bersumber pada Sasanavamsa, yaitu babab yang ditulis dalam Bahasa Pali oleh Bhikkhu Pannasami.
f)       Dalam Sasanavamsa diceritakan kunjungan Buddha ke Myanmar yaitu:

                                       i.     Kunjungan ke Aparanta
Punna, Pedagang Sunaparanta menjadi Bhikkhu (dalam Punnovada Sutta), ketika kembali ke negaranya ia membangun vihara cendana merah untuk Buddha (Raja dari Pagan, Alaungsithu membangun candi). Punna mengundang Bhikkhu beserta 500 pengikut-Nya dengan menaiki tandu yang dibuat dewa Sakka, tetapi hanya terisi 499 karena satu tandhu untuk petapa Saccabandha di gunung Saccabandhadi pusat Myanmar. Dalam perjalanan pulang Buddha diundang raja naga bernama Nammada di sungai Nammada dekat gunung Saccabandha. Beliau meninggalkan jejak kaki (Siripada) yang dipuja oleh etnis Mon, Pyu dan Myanmar. Jejak kaki sempat tidak dikenal pada abad ke-15, sampai ditemukan kembali pada tahun 1638 oleh Raja Thalun dan menjadi tempat ziarah.

                                ii.     Kunjungan ke Arakan
Raja dari Dhannavati bernama Candrasuriya berniat mengunjungi Buddha, karena harus melewati tempat berbahaya, akhirnya Buddha memutuskan untuk mengunjungi Raja. Buddhamemberi peninggalan gambar pada logam yang disimpan di candi Mahamuni di Dhannavati. Gambar tersebut pada tahun1784 ketika Raja Bodawpaya menaklukan Arakan, dipindahkan ke Pagoda Arakan di Mandalay.

g)      Diyakini bahwa pedagang dari Ukkala bernama Tapussa dan Bhallika bertemu Buddha setelah tujuh minggu setelah pencapaian kebuddhaan-Nya mereka diberi delapan helai rambut Buddha yang kemudian relik rambut tersebut dihormati di Pagoda Swedagon di Yangon, yang dibangun setinggi 27 kaki namun sekarang menjadi 370 kaki. Tapussa dan Bhallika menemukan tempat bernama Bukit Singuttara atas bantuan Raja Ukkalapa.
h)      Setelah konsili ketiga, Raja Asoka mengirim Bhikkhu Sona dan Uttara ke Suvannabhumi di Thaton dengan mengajarkan Brahmajala Sutta.
i)        Pada abad 11 bangsa mramas (Tibet-Dravida) mengembangan agama Buddha Tantrayana,sedangkan di Thaton berkembang agama Buddha yang berdampingan dengan agama Hindu.
j)        Pada tahun 1044, Raja Anawrata mempersatukan Mon dan Pyu menjadi Pegan, kemudian mengembangkan Buddhisme Theravada setelah terjalinnya persahabatan antara dirinya dengan Raja Srilanka bernama Vijayabahu.

2)   Perkembangan agama Buddha sejak kerajaan Pyu – sekarang
a)    Perkembangan di wilayah Pyu (110 SM – 840 M)
                                       i.     Lower Myanmar (Pagan) dihuni etni Pyu yang beribukotakan Sri Ksetra (dektar Prome) sebagai pengikut Theravada.
                                     ii.     Berdasarkan temuan arkeologis bahwa pada sekitar abad 1 atau 2 Pali teks Buddhis termasuk Abhidhamma teks dipelajari di Pyu, yaitu :
1.   Piring emas dengan prasasti yang berisi bagian dari Abhidhamma pitaka.
2.   Buku dengan 20 daun emas yang berisi ajaran Paticcasamuppada dan Vipassana - nana serta kutipan Abhidhamma dan pitaka lainnya. Prasasti tersebut identik dengan prasasti di India Selatan pada abad ke- 3 sampai abad ke- 6 M.
3.   Patung dan relief di Hmawza (dekat Prome) yang menyerupai gaya peninggalan Buddhisme di Amarawati, India, serta situs tempat ibadah Mahayana asal India.
                                   iii.     Peziarah Cina menyebutkan bahwa pada pertengahan abad ke- 3 terdapat kerajaan Lin – Yang (di sebelah Barat Kamboja, kemungkinan kerajaan Prome) yang menghormati Buddha dan terdapat beberapa ribu bhikkhu.
                                   iv.     Vihara dari batu bata dengan stupa dan candi di dekatnya dibangun pada abad ke- 4 ditemukan di Beikthano, identik dengan vihara dari Nagarjunakonda pusat agama Buddha di India Selatan.
                                     v.     Pada abad ke- 5 para bhikkhu dari Deccan, India Selatan adalah guru dari etnis Mon dan Pyu dalam seni, ilmu dan agama Buddha Theravada.
                                   vi.     Agama Buddha Theravada lebih berkembang di Pyu yang memiliki peradaban lebih maju daripada Mon, karena di sekitar Prome ditemukan situs perkotaan paling awal di Asia Tenggara.
                                 vii.     Dari penemuan arkeologis tersebut disimpulkan bahwa Pyu mendapat pengaruh Buddhisme dari India Selatan bukan dari Sri Lanka.

b)   Perkembangan di wilayah Mon/ Upper Burma (abad 9 – 11, 13 – 16, 18 M)
                                       i.     Buddhisme masuk ke kerajaan Mon pada abad pertama atau kedua masehi berdasarkan temuan arkeologis.
                                     ii.     Dalam prasasti raja India Selatan bernama Nagarjunakonda disebutkan bahwa Cilatas (disebutkan oleh Ptolemeus dan dalam bahasa Sanskerta) bahwa terdapat bhikkhu yang dikirim untuk mengajarkan agama Buddha kepada etnis Cilata.
                                   iii.     Temuan arkeologis kerajaan Mon Myanmar ditemukan di P’ong Tuk di Thailand Selatan berupa, bangunan berisi potongan – potongan platform dan fragmen yang mirip Anurudha pura di Sri Lanka, serta patung dari India pada periode Gupta (320 – 600). Temuan tersebut menunjukkan bahwa peradaban Mon berasal dari Mon Dvaravati di Thailand Selatan.
                                   iv.     Peziarah Cina Yuan Chwang menjelaskan bahwa negara Mon membentang dari Prome sampai Cenla Timur termasuk Irawadi dan Sittang pada abad ke- 5, Tathon dan Pegu (Pago) pertama kali disebutkan dalam komentar literature Buddhis.
                                     v.     Raja Pago bernama Pissa meninggalkan agama Buddha beralih ke Brahma kemudian menghancurkan gambar Buddha tetapi kemudian ia menganut agama Buddha.
                                   vi.     Agama Buddha Theravada berkembang di Mon di Dvaravati dan Tathon, namun peradaban Mon di Thailand Selata n tidak selamat dari serangan Khmer pada abad ke- 11 yang menyembah dewa Hindu.
                                 vii.     Kerajaan Mon ditaklukan oleh Pagon.
Buddhisme di Myanmar bangkit dengan adanya acarya Buddhaghosa yang dipercaya berasal dari kerajaan Mon di Thaton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar