2.1.
PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI ASIA TENGGARA MARITIM
2.1.1. Perkembangan Agama Buddha di Singapura
Agama
Buddha pertama kali masuk ke Singapura diperkirakan terpengaruh oleh Kerajaan
Sriwijaya. Agama Buddha di Singapura dinut oleh mayoritas ernis Cina, kemudian
Sri Lanka, dan Thailand. Sekte yang berkembang paling dominan adalah Mahayana,
Theravada, dan Vajrayana (Tibet). Perwakilan organisasi Buddhis di Singapura
disebut Singapore Buddhist Federation. Pemuda-pemudi Buddhis Singapura
tergabung dalam organisasi yang terdapat di Candi Kong Meng San Kark See,
Singapore Buddhist Mission Youth, WAY (Wat Ananda Youth), The Buddha
Fellowship, NUS Buddhist Society, NTU Buddhist Society, Singapore Polytechnic
Buddhist Society, Nanyang Polytechnic Buddhist Society, Ngee Ann Polytechnic
Buddhist Society, Amitabha Buddhist Centre, Firefly Mission, YBC (Young Buddhist
Chapter), 3GEMS (Buddhist guided tours), dan sebagainya. Perkembangan agama
Buddha didukung oleh bhikkhu-bhikkhu dari Sri Lanka, Thailand, dan dari Negara
Timur Selatan yang mengajarkan Dhamma ke Singapura. Di Singapura, muncul
vihara-vihara Theravada seperti Candi Sakyamuni Buddha Gaya. Muncul organisasi
Buddhis Jepang yaitu Soka Gokai International. Candi Buddha Mahayana Cinadi
Singapura yaitu Vihara Kong Meng San Phor Kark, Vihara Theravada adalah Wat
Ananda Metyarama.
2.1.2. Perkembangan Agama Buddha di Malaysia
Agama
Buddha adalah agama terbesar kedua di Malaysia yang dianut oleh etnis Cina di
Malaysia. Penyebaran agama Buddha di Malaysia terjadi pada abad ke- 2 SM dan
adanya pedagang India ke tanah Melayu. Periode perkembangan agama Buddha di
Malaysia yaitu :
a. Periode
Awal
Masuknya
agama Buddha :
1) Masuknya
agama Buddha ke Malaysia terutama di Kedah adalah datangnya Bhikkhu Sona dan
Uttara setelah konsili ke- 3.
2) Pada
abad ke- 5 agama Buddha berkembang baik di Semenanjung Melayu, dengan
ditemukannya peninggalan arkeologi di Kuala Selinsing, Tanjung Rambutan, Lembah
Kinta, Bidor dan beberapa tempat lainnya.
3) Pada
abad ke- 7 agama Buddha Mahayana berkembang di Semenanjung Melayu di bawah
kekuasaan Sriwijaya.
Kemunduran
agama Buddha :
1) Pada
abad ke- 10 Raja Parameswara (Phra Ong Mahawangsa) mendirikan Kesultanan Malaka
dengan memeluk agama Islam.
2) Pada
abad ke- 11 Kerajaan Kedah diserang Chola dan Tamil, sedangkan raja Kedah
bernama Phra Ong Mahawangsa mencela agama dari India.
3) Pada
abad ke- 12 Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran termasuk agama Buddha yang
mempengaruhi perkembangan Buddhisme di Semenanjung Malaya.
4) Pada
abad ke- 15 rakyat Semenanjung Melayu memeluk agama Islam dan menjadi agama
utama.
5) Peninggalan
kebudayaan Buddhisme terdapat di Kedah, Perlis dan Barat dengan pengaruh negeri
Thai. Unsur Buddhisme terdapat juga dalam drama Menora dan wayang kulit.
Periode
Kontemporari :
1) Agama
Buddha mengalami kebangkitan kembali dengan datangnya imigran dari Cina pada
abad ke- 17.
2) Ditemukan
patung Buddha dari kuningan, ditemukan di tambang timah di Pengkalan Pegoh,
Ipoh, Perak pada tahun 1931.
3) Aliran
agama Buddha selanjutnya dipengaruhi kebudayaan Thailand, Sri Lanka, Burma,
Jepang, dan Tibet.
4) Muncul
organisasi Buddhis seperti YBAM (Young Buddhist Association of Malaysia) dan
MBA (Indonesian Buddhist Association) pada tahun 1950.
5) Berdiri
organisasi Muda Buddhis Malaysia pada 1955, yang diprakarsai oleh bhikkhu
berkebangsaan Amerika bernama Ven. Sumangalo yang mendirikan Kumpulan Belia Persatuan
Buddhis Pulau Pinang.
6) Sejak
saat itu berdiri organisasi – organisasi Buddhis di Malaysia yang tergabung
dalam Kesatuan Persaudaraan Buddhis Malaysia namun tidak aktif sejak 1965.
7) Berdiri
Persatuan Belia Buddhis Malaysia (Young Buddhist Association of Malaysia, YBAM)
sebagai hasil seminar pada 25 – 29 Juli 1970 di University Malaya, Kuala
Lumpur, yang mengkondisikan munculnya organisasi yang sampai 1994 berjumlah
260.
8) Terdapat
Buddhist Missionary Society oleh kelompok pemuda yang melakukan aktivitas
keagamaan.
9) Pada
akhir abad ke- 19 terdapat penganut Theravada di Malaysia yang membentuk
organisasi Sasana Abhiwurdhi Wardhana Society (SAWS)
yang beranggotakan imigran dari Sri Lanka.
yang beranggotakan imigran dari Sri Lanka.
10) Bhikkhu
dari Sri Lanka mendirikan vihara seperti Mahindarama di pulau Penang dipimpin
Ven. Pemaratana (1957 – 1997).
11) Datang
Bhikkhu Sumangalo dari Amerika pada tahun 1957.
12) Terdapat
candi bernuansa Burma yaitu Candi Dhammikarama yang populer setelah Ven
Pannavamsa datang pada tahun 1961, dan terdapat vihara Thailand Wat Ping Ban
Onn di Penang sebagai pusat meditasi Buddhis Malaysia.
13) Orang
Malaysia yang menjadi bhikkhu adalah :
a) Ven.
Sujivo yang menjadi samanera pada tahun 1975 dan mendirikan pusat meditasi
Santisukharama di perkebunan karet Kota Tinggi, Semenanjung, Malaysia.
b) Ven.
Suvanno yang terkenal sebagai bhikkhu Kharismatik yang fasih dalam Bahasa
Inggris dan Hokkian. Ia mendirikan pertapaan Buddha di desa sebelah utara dari
Lunas.
c) Ven.
Aggacitta yang dihormati atas pengetahuannya tentang Vinaya dan kitab suci,
menerjemahkan buku “in this very life”, dan mendirikan Buddha Sasanarakkha
Sanctuary sebagai vihara hutan untuk latihan meditasi.
d) Ven.
Mahinda, yang menjadi bhikkhu ketika bertemu bhikkhu dalam masa belajarnya di
New Zealand, namun ia berada di pusat meditasi Aloka di dekat Sidney,
Australia.
e) Ven.
Kattapunna mendirikan Solitude Grove yaitu pertapaan hutan di Penang.
Ven.
K. Sri Dhammananda berperan penting dalam perkembangan Theravada sejak
kedatangannya pada tahun 1951 ketika diundang oleh SAWS yaitu :
1) Bertemu
kolonial Inggris, Sir Gerals Templar yang ingin menghilangkan pengaruh komunis
dengan memberikan khotbah Buddhis kepada etnis Cina yang mendukung pemberontak.
2) Pada
tahun 1962 Ven. K. Sri Dhammananda membentuk Buddhist Missionary Society (BMS)
untuk meningkatkan upaya misionernya.
3) Masyarakat
banyak mencetak gambar, buku, dan buklet Ven. K. Sri Dhammananda sebagai
pengenalan Buddhisme secara luas kepada masyarakat Malaysia.
4) Memberikan
khotbah di Maha Vihara Buddha, Brickfields di Kuala Lumpur.
5) Ven.
K. Sri Dhammananda mendirikan Ti-Ratana Welfare Society (Ti-Ratana
Kesejahteraan Masyarakat), Panti Asuhan Ti-Ratana (Ti-Ratana Orphanage), dan
Ti-Ratana Community Centre di Kuala Lumpur.
6) Pada
Desember 1976 mengadakan kegiatan Pabbaja Samanera sehingga beberapa bhikkhu belajar
di Sri Lanka dan berdiam di vihara Brickfields.
7) Ven.
K. Sri Dhammananda dibantu oleh bhikkhu dari Sri Lanka yaitu :
a) Ven
Gunaratana setelah sepuluh tahun (1958 – 1968) di Malaysia mendirikan Bhavana
Society di West Virginia, Amerika Serikat.
b) Ven
Wimalajothi (1976 – 1987) yang kemudian kembali ke Sri Lanka mendirikan Pusat
Kebudayaan Buddhis.
Terdapat organisasi
Buddhis sekte Vajrayana yaitu Vajrayana Buddhist Council of Malaysia (VBCM)
yang berdiri pada tahun 1988 dan diakui pemerintah pada 12 Juni 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar