Kamboja
berbatasan dengan Thailand di Barat, Laos di Utara, Vietnam di Timur, dan Teluk
Thailand di Selatan, tepatnya di lembah Mekong antara Thailand dan Vietnam. Kepercayaan
awal adalah Brahmanisme. Agama Buddha masuk ke Kamboja dipercaya pada abad ke-
5, pada masa Raja Rudravarman dari Dinasti Funan (negara bagian pertama yang
sekarang Kamboja) yang dipercaya telah mengklaim orang –orangnya menghormati
relik rambut panjang Buddha. Pada abad ke- 5 sampai ke- 6 Theravada dan bahasa
Sanskerta dikembangkan di Funan, sedangkan pada abad ke- 7 bahasa Pali masuk ke
wilayah Selatan Kerajaan Funan. Mahayana mulai berkembang pada masa
pemerintahan Jayavarman VII (1181 - 1220) dari Dinasti Angkor. Jayavarman
sebagai pengikut Buddha yang taat telah melakukan kebajikan yaitu membangun 798
candi dan 102 rumah sakit, sehingga ia mendapat gelar anumerta
Mahaparamasaugata. Setelah kematian Jayavarman, Mahayana tergantikan Theravada.
Pada abad ke- 19 – 20 ketika Perancis menguasai Kamboja, agama Buddha mengalami
kemunduran dan berkembang lagi sejak terbebasnya dari Perancis. Masyarakat
Kamboja menganut agama Buddha Theravada, Hindu (Dewa Siwa), Kristen, dan Islam.
Agama Buddha di Kamboja menjadi dasar secara Nasional sesuai peraturan tahun
1943 dan 1948. Kelompok kebhikkhuan yaitu Thommayut dan Mohanikay. Thommayut
dengan pengikut sedikit diperkenalkan pada tahun 1864 dengan dukungan keluarga
kerajaan, namun terbatas pada Phnom Penh. Mohanikay memiliki pengikut sebanyak
90 %. Anak yang melakukan latihan kebhikkhuan disebut bonzez. Di kamboja juga
terdapat bhikkhuni yang membantu mengatur kegiatan di vihara (wat). Berikut
adalah perkembangan agama Buddha selama pemerintahan raja – raja pada waktu
itu, yaitu sebagai berikut :
1) Jayavarman
II (abad ke- 8), merupakan pendiri kerajaan Angkor yang ingin merdeka dari
kerajaan dari Jawa.
a) Jayavarman
menjadikan agama Brahma, Sivakaivalya sebagai agama resmi negara dengan
pemujaan terhadap Lingga dengan sebutan Deva-raja.
b) Pada
abad ke- 9 dan 10 Khmer didominasi Siavism dengan membangun Angkor Wat pada
abad ke- 12, namun agama Buddha dapat berkembang.
c) Selain
agama Hindu terdapat sinkretisme terhadap animism dan penyembahan leluhur yang
menjadi agama bagi mereka.
d) Hukum
Manu dan aturan Brahmanical diakui.
2) Suryavarma
I (1002 – 1050) :
a) Mendapatkan
tahta setelah perang panjang. Putra raja bernama Raja Tambralinga berkuasa
melalui ibunya.
b) Kronik
Chiengmai menjelaskan Khmer melakukan ekspansi di lembah Menam selama
pemerintahannya.
c) Prasasti
di Lopburi berasal dari periode menyatakan bahwa kerajaannya mencakup kedua
kerajaan yaitu Kerajaan Mon di Dvaravati dan Kerajaan Malay di Tambralinga
(Ligor).
d) Kronik
lokal menyatakan bahwa penduduknya di lembah Mekong sejauh Chiengsen tetapi
jejak arkeologi di luar Luang Prabang.
e) Datang
dari kerajaan Buddhis yang memberikan hadiah agama meskipun tetap
mempertahankan Deva – raja.
f) Agama
Buddha Mahayana berkembang pada abad ke- 11 di bawah perlindungan kerajaan
dengan bukti inskripsi dalam bahasa Sanskerta yang ditemukan di Prah Khan (Prah
Khan di Timur pusat Kamboja). Ditemukan juga bukti bahwa agama Buddha Theravada
berkembang.
3) Nama
Anumerta – Nirvanapada :
a) Selama
pemerintahan putranya, Udayadityavarma II, Anawrahta dari Pagan mengurangi
orang Mon dari Burma dan mengambil orang Thaton.
b) Tradisi
T’ai dijelaskan bahwa Anawrahta menaklukkan sejauh Lopburi dan Dvaravati dan
Khmer mengakui kedaulatan Burma atas wilayahnya yang ditaklukkan sebagai harga
kembali menerima Lopburi. Raja ini benar – benar Saivite.
4) Suryawarman
II (1113 – 1150) :
a) Suryawarman
II adalah raja Khmer yang paling kuat dalam sejarah. Menurut catatan Cina dari
Dinasti Sung, kerajaan ini memperluas kekuasaannya dari Champa ke perbatasan
Pagan dan Grahi di pantai timur Semenanjung Malay.
b) Agama
yang dominan pada masa ini adalah Vaisnavism.
c) Pendirian
Angkor Wat dengan patung emas Visnu dengan Garuda yaitu pendewaan Suryawarman
II sebagai Wisnu.
5) Dukungan
terhadap Buddhisme :
a) Pada
pertengahan abad ke- 12 terdapat patung Buddha di Kamboja dengan Raja
Dharanindravarman II (1150- 1160) sebagai penganut Buddha.
b) Pada
masa Jayavarman VII (1181 - 1218), ia gigih dengan mendorong dan mendukung
agama Buddha di negaranya.
c) Inskripsi
secara jelas menyatakan bahwa ia adalah penganut Buddha Mahayana.
6) Perkenalan
agama Buddha Theravada :
a) Agama
Buddha Theravada berkembang di Kamboja pada abad ke- 14 M dengan prasasti
tertanggal 1308 yang ditemukan dekat candi Siemreap dalam bahasa Pali dan
sebagian dalam bahasa Khmer.
b) Prasasti
ini merupakan prasasti awal di Kamboja yang disusun oleh Indrawarman III
setelah menjadi bhikkhu hutan, kemudian belajar dan praktik agama Buddha
Theravada.
c) LP
Briggs berpendapat bahwa Khmers dipengaruhi oleh Mons dari Lopburi yang
melarikan diri ke lembah Menam selama invasi Siam pada abad ke- 12 kemudian
menetap di Kamboja dengan memperkenalkan agama Buddha Sinhala.
d) Catatan
Sung menjelaskan bahwa sebelum Indravarman III, Siam menginvasi Kamboja
sehingga memberikan kontribusi perkembangan Theravada di Kamboja.
7) Buddha
yang berhubungan dengan Sri Lanka :
1) Jinakalamali
mempunyai hubungan dengan budaya Kamboja dan Sri Lanka pada abad ke- 15.
2) Sekitar
1423,8 Bhikkhu Kamboja dipimpin oleh Mahananasiddhi (dari Khmer) dengan 25
viharawan dari Nabbisipura pergi ke Sri Lanka untuk menerima upasampada dari
Matathera Sinhala.
Enam Bhikkhu Mon dari
Ramannadesa bergabung dengan mereka setelah mempelajari teks – teks suci dari
Sri Lanka Mahathera, mereka ditahbiskan di hadapan 20 Mahathera Sinhala dalam
1424 dari Kalyani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar