Perkembangan Agama Buddha di
Filipina
Filipina
mendapat pengaruh Buddhisme Vajrayana pada abad ke- 7 ketika kerajaan Sriwijaya
menguasai Malaysia yang berlangsung selama abad ke- 7 sampai abad ke-13.
Kekuasaan Sriwijaya di Filipina terbukti dengan adanya “Lempeng Tembaga Laguna”
yang ditulis dalam tulisan Kawi, dan bahasa campuran Tagalong, Malay Lama, dan Sanskerta
pada tahun 900 M. Antara abad ke- 14 sampai abad ke- 20 datang pedagang Cina
dan India yang membawa ajaran Buddha dan ikonografi Buddhis dengan bukti adanya
patung Buddha dan artefak pada zaman ini. Sekte yang berkembang adalah
Mahayana, Nichiren, Theravada dan Vajrayana. Sekte Nichiren diperkenalkan
bhikkhu dari Jepang pada abad ke- 13. Sekte Theravada diperkenalkan dari Sri
Lanka dan Thailand. Sekte Vajrayana diperkenalkan dari Tibet. Di Thailand
ditemukan arkeologi dengan penanggalan abad ke- 7 berupa patung Buddha
ikonografi Vajrayana, patung Padmapadi dan Tara Emas yang ditemukan pada 1917
di Esperanza. Terjadi perdagangan dengan Champa (Vietnam) pada abad ke- 9 di
Butuan (Mindanao, Filipina Selatan) dan di Ma-I (Mindoro, Filipina Tengah)
dengan pengaruh Buddha yang kuat. Pada tahun 1001 M pengauasa Buddhis Bhutan,
Saru Bata Shaja, membuat anak sungai ke Cina diikuti penguasa Basilan (Filipina
Selatan) dan Pangasinan (Filipina Utara) empat ratus kemudian. Masa penguasaan
Spanyol :
1) Pada
tahun 1481 Spanyol menguasai Filipina dengan mengusir atau menyiksa umat
non-Katolik dibawah kekuasaannya dengan izin Paus Siktus IV.
2) Pada
tahun 1571 Manila tunduk pada hukum dan Uskup Agung New Galacia (Mexico).
3) Pada
tahun 1595 diangkat Uskup Agung Manila yang sampai 1898 Spanyol aktif melakukan
inkuisisi terhadap Protestan, Buddha, Hindu, dan Islam.
4) Terjadi
sinkretisme antara agama Hindu, Buddha, Katolik, dan agama pribumi agar dapat
bertahan dari penguasaan Spanyol, dengan memadukan ibadah dan ikonografi
seperti pada patung Bunda Maria yang identik dengan patung Tara Binondo, juga
adanya biskuit Saint Nicholas/ Saniculas yang populer di kalangan Kapampangan
Katolik tetapi memiliki akar Buddhisme. Agama Buddha hampir menghilang di
Filipina selama hampir empat ratus tahun dalam penguasaan Spanyol.
Masa penguasaan Amerika
:
1) Dengan
adanya revolusi dan datangnya rezim Kolonial Amerika pada tahun 1898 terjadi
kebebasan beragama.
2) Dibangun
candi Mahayana dan Zen pada 1920 dan 1930 dengan banyaknya penduduk Jepang,
Cebu, dan Cina.
3) Pada
1960 datang pengungsi Vietnam yang mendirikan kuil di Palawan, dan banyak
bermunculan candi – candi Buddha Jepang serta muncul organisasi Sokka Gakkai
Internasional.
Agama Buddha dewasa ini
:
1) Dewasa
ini penganut Buddha berjumlah 1 – 3 % dari penduduk Filipina dengan sekte
Mahayana dan Zen yang dianut sedangkan sekte Theravada dianut oleh warga negara
dari Sri Lanka, Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Laos.
2) Pengaruh linguistic dari konsep Hindu dan
Buddha masih ada di Filipina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar