RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan :
Sekolah Dasar (SD)
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Buddha
Kelas/ Semester : IV / I
Alokasi Waktu : 2 x 35
menit
Standar kompetensi : 1. Mengungkapkan peristiwa perayaan membajak
sawah.
Kompetensi Dasar : 1.2 Menjelaskan makna peristiwa membajak sawah.
Indikator : 1.2.1 Menyebutkan
hal yang dilakukan Pangeran Sidharta saat peristiwa membajak.
1.2.2 Menyebutkan
manfaat membajak bagi Kerajaan Kapilavasthu
1.2.3 Menyebutkan
manfaat membajak bagi masyarakat
1.2.4 Menceritakan hal berkesan ketika pergi ke
sawah
1.2.5 Meditasi dengan memperhatikan nafas
I. Tujuan
Pembelajaran : Setelah
mengikuti pembelajaran siswa dapat:
·
Menyebutkan
hal yang dilakukan Pangeran Sidharta saat peristiwa membajak dengan benar
·
Menyebutkan
manfaat membajak bagi Kerajaan Kapilavasthu dengan benar
·
Menyebutkan
manfaat membajak bagi masyarakat dengan benar
·
Menceritakan
hal berkesan ketika pergi ke sawah dengan baik
·
Melaksanakan
meditasi dengan memperhatikan nafas.
II. Materi Pembelajaran : Suatu hari Raja Suddhodana mengajak Pangeran
Siddharta yang masih berusia 7 tahun pergi menyaksikan Perayaan Membajak.
Perayaan Membajak diikuti oleh keluarga kerajaan dan warga kota. Perayaan
membajak dilaksanakan pada awal dimulaianya musim bercocok tanam. Seluruh
penduduk merasa gembira ketika Perayaan membajak berlangsung.
Di tengah
perayaan, Pangeran Siddharta merasa sedih melihat seekor elang yang menyambar
ular serta melihat ayahnya dan para menteri mencambuk kerbau. Beliau mencari tenpat sepi dan bermeditasi
di bawah pohon jambu. Ketika bermeditasi, bayangan pohon jambu tetap memayungi
tempat meditasi walaupun matahari telah bergeser.
Perayaan
membajak memiliki tujuan untuk membangun kedekatan antara keluarga kerajaan
dengan rakyat supaya terwujud suatu keharmonisan. Selain itu untuk memberi suri
tauladan kepada rakyat bahwa bercocok tanam bukanlah pekerjaan hina tetapi amat
mulia. Membajak sangat bermanfaat bagi berlangsungnya proses pertanian. Dengan
dibajak, tanah akan menjadi gembur dan dapat ditanami padi.
III. Metode pembelajaran :
Ceramah, diskusi, pemberian tugas
IV. Langkah-langkah
Pembelajaran
A. Kegiatan
Awal : * Memanjatkan doa Namaskara Gatha bersama.
* Absen
siswa.
* Apersepsi: Apakah para siswa
pernah melihat orang membajak?
B. Kegiatan
Inti : * Guru menyampaikan informasi tentang
materi pelajaran yang akan dipelajari
* Siswa
melihat gambar ”Perayaan Membajak”.
* Siswa
membacakan cerita ”Perayaan Membajak” secara bergantian.
* Guru
menyampaikamenjelaskan dan menyampaikan inti dari cerita yang
dibacakan siswa
dibacakan siswa
* Guru bertanya kepada sisiwa tentang hal yang
dilakukan Pangeran Sidharta
saat peristiwa membajak.
saat peristiwa membajak.
* Siswa
menyebutkan hal yang dilakukan Pangeran Sidharta saat peristiwa
membajak.
membajak.
* Guru
bertanya tentang manfaat Perayaan membajak bagi Keluarga Kerajaan
dan masyarakat.
dan masyarakat.
*
Siswa menyebutkan manfaat Perayaan
membajak bagi Keluarga Kerajaan
dan masyarakat.
dan masyarakat.
* Siswa bercerita tentang hal yang berkesan
ketika pergi ke sawah secara
bergantian
bergantian
* Tanya jawab antar siswa tentang hal
berkersan ketika pergi ke sawah
* Siswa mempraktekkan meditasi dengan obyek
pernapasan.
C. Kegiatan
Akhir : * Guru menyampaikan kesimpulan
* Gita
Namaskara.
V.
Alat dan Sumber Bahan
a.
Alat : Gambar
b. Sumber Belajar :
Buku Pelajaran Agama Buddha Ehipassiko
kelas 4 hal 2,3
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama hal 29-36
VI. Penilaian