Bab
20
Sadaparibhuta
Pada saat itu
Sang Buddha menyapa Bodhisatva Mahasatva Mahastamaprapta (Maha
Berkuasa), seraya berkata: “Jika seseorang
mencerca bhiksu, bhiksuni, upasaka dan upasika yang menjunjungi Sutra Teratai,
mengutuk ataupun mencemarkannya, maka akan ditanggungnya hukuman yang seperti
dituturkan sebelumnya (Di bab 03). Telah Aku jelaskan pula sebelumnya (Di bab
19) tentang kesempurnaan 6 indera yang diperoleh penjunjung Sutra Teratai.
“Wahai
Mahastamaprapta! Dahulu silam, asamkhyeya kalpa yang tak terbatas, tak
terhingga dan tak terhitung lamanya, terdapat Buddha yang bergelar
Bhismagargitasuararaga (Raja Suara Mengagumkan) 1.Tathagata 2.Patut Dipuja
3.Bijaksana 4.Sempurna 5.Bebas 6.Pemaham 7.Termulia 8.Pembina 9.Sang Guru 10.
Buddha Yang Maha Agung. Kalpanya disebut Vinirbhoga (Tiada Surut) dan alamnya
disebut Mahasambhava (Prestasi Agung).
“Pada
saat itu Buddha Bhismagargitasuararaga menceramahkan Dharma kepada para dewata,
manusia dan asura. Bagi mereka yang menghendaki Kendaraan Sravaka, Beliau menguraikan
Dharma ke 4 Kesunyataan Mulia. Bagi mereka yang menghendaki Kendaraan
Pratyekabuddha, Beliau menguraikan Dharma 12 Rantai Penyebab. Bagi para
Bodhisatva yang menghendaki Kendaraan Buddha, Beliau menguraikan Dharma ke 6 Paramita,
menyebabkan mereka mencapai Anuttara-Samyak-Sambodhi.
“Wahai
Mahastamaprapta! Jangka panjang usia Buddha Bhismagargitasuararaga ialah banyak
kalpa yang jumlahnya bagaikan pasir-pasir di 400 ribu koti nayuta sungai
Gangga. Dharma Benarnya bergema di dunia sebanyak kalpa yang jumlahnya bagaikan
debu-debu diseluruh Jambudvipa (Dunia Saha ini). Sedang Dharma Semunya bertahan
di dunia sebanyak kalpa yang jumlahnya bagaikan debu-debu di 4 benua. Sesudah menguntungkan
para mahluk, kemudian mokshalah Beliau (Para Buddha hanya dapat menyelamatkan
mahluk-mahluk yang berjodoh denganNya).
“Ketika
Dharma Benar dan Dharma Semunya berakhir, didunia muncullah Buddha yang juga bergelar
Bhismagargitasuararaga 1.Tathagata 2.Patut Dipuja 3.Bijaksana 4.Sempurna
5.Bebas 6.Pemaham 7.Termulia 8.Pembina 9.Sang Guru 10.Buddha Yang Maha Agung.
Demikianlah berturut-turut muncul 20 ribu koti para Buddha. Semuanya memiliki
gelar yang serupa.
“Sesudah
kemokshaan Buddha Bhismagargitasuararaga yang pertama dan setelah Dharma
Benarnya berakhir, didalam masa Dharma Semunya, terdapat bhiksu-bhiksu angkuh
yang maha berkuasa. Pada saat itu terdapat seorang bhiksu bernama Sadaparibhuta
(Tiada Meremehkan). Mengapakah ia dijuluki Sadaparibhuta? Karena ia menyanjung
siapapun yang ditemuinya, baik bhiksu, bhiksuni, upasaka maupun upasika. Senantiasa
ia menundukkan kepalanya kepada mereka dengan hormat, seraya berkata: ‘Saya
menghormatimu. Saya tiada pernah berani meremehkanmu karena kalian melaksanakan
Jalan KeBodhisatvaan dan kelak mencapai KeBuddhaan.’
“Bhiksu
Sadaparibhuta tidak mencurahkan diri untuk membaca dan menghafalkan Sutra, tetapi
senantiasa ia menundukkan kepalanya kepada siapapun yang ditemuinya (Seperti
halnya di Jepang). Bilamana ia melihat ke 4 golongan dari kejauhan, maka segera
ia menghampirinya, lalu bersujud kepadanya seraya berkata: ‘Saya tiada pernah
berani merendahkanmu karena kalian kelak mencapai KeBuddhaan.’