PERKEMBANGAN
AGAMA BUDDHA DI ASIA TENGGARA DARATAN
Masuknya
Buddhisme di Thailand menurut sejarah mulai diperkenalkan selama pemerintahan
Asoka. Sumber lain menyebutkan bahwa berdasarkan temuan arkeologi dan temuan
sejarah lain menyebutkan bahwa Buddhismer masuk ke Thailand ketika etnis Mon –
Khmer dari Dvaravati diketahui sekarang berada di Nakon Pathom (Nagara
Prathama) sebelah barat Bangkok. Adanya pagoda besar di Nakon Pathom bernama
Pathom Chedi (Pathama Cetiya) seperti Stupa Sanchi di India yang diasumsikan
sebagai pagoda pertama di Suvannabhumi, dan temuan sejarah lainnya menunjukkan
bahwa ajaran Buddha dalam bentuk lain mencapai Thailand pada empat periode yang
berbeda yaitu :
a) Buddhisme
pertama di Thailand adalah Theravada dengan bukti peninggalan arkeologi di
Nakon Pathom berupa Dharma Chakra, jejak
kaki Buddha dan kursi serta prasasti dalam bahasa Pali.
b) Objek
pemujaan terhadap Buddha seperti di India sebelum ada patung Buddha atau pada
masa Raja Asoka.
c) Peninggalan
berupa patung Buddha bergaya Gupta telah ditemukan di Nakon Pathom dan kota
tetangga yang mengasumsikan bahwa misionaris Buddha yang masuk ke Thailand
berasal dari Magadha (Bihar, India).
d) Asumsi
ini diperkuat dengan ayat Mahavamsa (Kronik kuno Ceylon) yaitu Asoka yang
mengirim misionaris ke Suvannabhumi (Burma Selatan, Thailand, Laos, Kamboja,
dan Malaya) bernama Sona dan Uttara pada abad ke- 3 SM (228 SM).
2) Agama
Buddha Mahayana
a) Pada
masa Raja Kaniskha, agama Buddha Mahayana menyebar ke Sumatera, Jawa, dan
Kamboja, mungkin sampai ke Burma, Pegu (Lower Burma), dan Dvaravati (Nakon
Pathom di Thailand Barat), dari Magadha juga menyebar ke kepulauan Malaya.
b) Awal
abad ke- 5 misionaris agama Buddha Mahayana dari Kashmir mengembangkan agama
Buddha ke Sumatera, kemudian menyebar ke Jawa, dan Kamboja.
c) Pada
sekitar tahun 757 M, raja dari Sriwijaya menguasai seluruh Semenanjung dan
kepulauan Malaya termasuk bagian dari Thailand Selatan (dari Surasthani),
dengan mendukung penyebaran Mahayana.
d) Di
Thailand Selatan, terdapat bukti yang mendukung bahwa agama Buddha Mahayana
pernah berkembang di sana. Bukti tersebut berupa stupa, cetiya, dan gambar
termasuk tablet dari Buddha dan Bodhisatta (Phra Phim) dalam jumlah besar yang
menyerupai jenis dan bentuk yang ada di Jawa dan Sumatera.
e) Cetiya
di Chaiya (Jaya) dan Nakon Sri Thammarath (Nagara Sri Dharmaraja), di Thailand
Selatan menunjukkan pengaruh Mahayana.
f) Raja
Suryawarman (1002 - 1182) di Kamboja menganut Mahayana – Brahmanisme memperluas
kekuasaannya sampai ke Thailand dengan menyebarkan Mahayana.
g) Berdasarkan
batu prasasti yang ada di Museum Nasional Bangkok, pada tahun 1017 terdapat
seorang raja di Lopburi bernama Nakon Sri Thammarath yang nenek moyangnya
adalah penguasa Sriwijaya. Raja memiliki putra yang menjadi penguasa Kamboja,
kemudian menguasai Thailand untuk waktu yang lama. Penggabungan dua negara ini
mempertemukan agama dan budaya. Raja Suryawarman kemungkinan memiliki hubungan
darah dengan penguasa Sriwijaya.
3) Agama
Buddha Thailand pengaruh Burma (Pagan)
a) Pada
tahun 1057 Raja Anurudha (Anawratha) yang berkuasa di Burma (ibukota Pagan),
menduduki Thailand yaitu di wilayah Utara dan Tengah meliputi Chiengmai,
Lopburi, dan Nakon Pathom. Ia menyebarkan agama Buddha Theravada ke Thailand.
Selama kekuasaan Raja Anurudha terhadap Thailand, agama Buddha dari Burma
memberikan pengaruh besar.
b) Theravada
berkembang di Thailand Utara dengan ditemukannya relik Buddha, sedangkan
Mahayana berkembang di Thailand Selatan dengan bukti sejarah yang menunjukkan
hubungan Thailand dengan Sriwijaya.
4) Agama
Buddha pengaruh Ceylon/ Sri Lanka
a) Pada
tahun 1153 Raja Parakramabahu Agung (1153 - 1186) berkuasa menjadi raja Ceylon
(Sri Lanka), yang menyebarkan agama Buddha Theravada.
b) Raja
Parakramabahu mengkondisikan konsili ketujuh yang dipimpin oleh Kassapa Thera
dari Dimbulagala untuk merevisi Dhamma dan Vinaya.
c) Hasil
dari konsili tersebut tersebar ke negara tetangga, sehingga banyak bhikkhu dari
Burma, Pegu, Kamboja, Lanna (Thailand Utara), dan Lanchang (Laos), pergi ke
Ceylon untuk mengetahui Dhamma yang murni.
d) Thailand
mengirim bhikkhu ke Ceylon untuk mendapatkan Upasampada Vidhi dari Ceylon yang
kemudian dikenal dengan Lankavamsa.
e) Pada
tahun 1275, bhikkhu yang kembali dari Ceylon setelah belajar disertai oleh
bhikkhu dari Ceylon di Nakon Sri Thammarath (Thailand Selatan) dengan bukti
pengaruh Ceylon berupa relik Buddha, stupa dan patung Buddha.
f) Kedatangan
bhikkhu dari Ceylon menyebar ke Sukhothai, sehingga mereka diundang untuk
menyebarkan ajarannya oleh Raja Ram Kamhaeng, yang ditulis pada prasasti pada
tahun 1277.
g) Raja
Maha Dharmaraja Lithai dari Dinasti Sukhotahai dan Raja Borom Trai Lokanath
dari periode Ayudhya memasuki kebhikkhuan dengan pentabhisan Lankavamsa, yang
dihadiri Maha Sami Sangharaja Sumana dari Ceylon sebagai pimpinan upacara
upasampada.
h) Terdapat
banyak vihara, stupa, dan patung Buddha, juga jejak kaki terdapat di Sraburi di
pusat Thailand, yang dibangun seperti di Ceylon.
i) Masa
pemerintahan Raja Boromkot (1733 - 1758), Thailand mengirimkan bhikkhu di bawah
pimpinan Upali dan Ariyumani Thera ke Ceylon, yang dikenal dengan Siyamopali
Vamsa atau Siyamm Nikaya, atau sekte Siam.
j) Thailand
disebut sebagai Negara Buddhis Theravada meskipun terdapat bhikkhu dan vihara
Mahayana dari asing, terutama China.
5) Beberapa
Catatan tentang Agama Buddha di Thailand
a) Thailand
dikenal sebagai “Pulau Jubah Kuning”, karena banyak bhikkhu berjubah kuning dan
vihara bernuansa kuning.
b) Sekte
di Thailand ada dua yaitu :
i. Mahanikaya,
sekte tua, dan
ii. Dhammayuttika
Nikaya, sekte yang didirikan pada tahun 1833 oleh Raja Mongkut dari Dinasti
Chakri, putra Raja Rana II yang menjadi bhikkhu selama 27 tahun. Sekte ini
sebagai gerakan reformasi yang kemudian menjadi kelompok keagamaan independen
yang diakui oleh Sangha Thailand. Reformasi dilakukan agar para bhikkhu dapat
memimpin dengan disiplin dan hidup sesuai dengan ajaran Buddha yang murni.
c) Sangharaja
arau Patriark Agung merupakan pembesar tertinggi kerajaan.
d) Pada
tahun 1933, berdiri organisasi umat awam dengan nama Asosiasi Buddhis Thailand
di Bangkok, untuk mengatur hubungan dengan orang – orang dari dalam ataupun
luar Thailand, juga untuk kegiatan keluar regular dan diskusi Dhamma,
menerbitkan jurnal bulanan dalam bahasa Thai tentang ajaran Buddha.
e) Pada
akhir perang dunia II, muncul Asosiasi Muda Buddhis (Young Association
Buddhis).
f) Ketika
agama Buddha di Thailand mulai tidak sesuai dengan ajaran Buddha dalam Kanon Tipitaka,
mulai diadakan reformasi oleh Asosiasi Dhammadana di Jaiya, Thailand Selatan di
bawah pimpinan Bhikkhu Buddhadasa, di Nigama Shienfmai (Thailand Utara) yang
dimulai oleh Bhikkhu Punnananda.
g) Sejarah
di Thailand pada abad ke- 13 sampai abad ke- 19 tidak jelas karena sebagian
catatan sejarah hilang ketika kehancuran ibukota Burma di Ayutthya pada tahun
1767.
h) Pada
tahun 1902 raja Chulanongkorn (Rama V, 1868 - 1910) membuat hirarki Sangha baru
yang formal dan permanen melalui peraturan Sangha.
i) Gerbang
pintu masuk ke Wat Phra di Lampang Luang bergaya arsitektur Kamboja. Tiga
pengaruh agama Buddha Theravada adalah :
i. Pengaruh
Theravada Sri Lanka. Yang berpedoman pada Tipitaka Pali kemudian menggunakan
tulisan modern Thailand dan tulisan Kham dan Tham.
ii. Pengaruh
Hindu dari Kamboja pada periode Sukhothai. Pengaruh tersebut dalam lembaga
kerajaan yang terpengaruh Veda, juga ritual tertentu yang masih dipraktikkan
sampai Dinasti Chakri, di kota Kantharalak, Thailand.
iii. Kepercayaan
Phi masih berpengaruh pada agama Buddha di Thailand.
j) Pengaruh
Mahayana juga ada, yang menunjukkan awal Buddhisme di Thailand adalah Mahayana
dengan adanya kepercayaan pada Bodhisatva Lokesvara dalam arsitektur Thailand
dan kepercayaan kepad raja yang diyakini sebagai Bodhisatva.
k) Bodhisatva
lain yang menonjol adalah Maitreya yang disebut Budai.
l) Gerakan
pembaharuan :
i. Gerakan
Dhammakaya yang didirikan pada tahun 1970 – an.
Santi Soke atau Damai
Asoke yang didirikan oleh Phra Bodhirak setelah “ Memproklamasikan kemerdekaan
Dewan Viharawan (Sangha) pada tahun 1975”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar