Perkembangan agama Buddha di
Myanmar
1) Masuknya agama Buddha di Myanmar :
a) Agama asli masyarakat Myanmar (Burma)
adalah Nat, yaitu kepercayaan terhadap roh.
i. Mon
(Khmer)
ii. Pyu (orang Tibet – Burma)
i. Myanmar
(Burma) kemungkinan berasal dari Asia Tengah, dan
ii. Shan
(Siam)
c) Komunitas
india berdiam dibelakang pantai Bengal sampai Kalimantan, sedangkan di Myanmar
mereka berada di Thaton (Suddhammapura/ Sudhanmawati), Pegu (Ussa/ Hamsavati),
Yangon (Ukkala), dan Arakan (Dhannavati) di sepanjang Tenasseri. Komunitas
pedagang india di pantai selatan Myanmar yang membawa budaya dan agama Hindu,
berhubungan dengan etnis Mon. Dengan demikian mereka terlebih dahulu mengenal
agama hindu.
d) Sebelum
agama Buddha Theravada telah berkembang Ari Budhisme, yaitu sinkretisme dari
agama Buddha Mahayana (Vajrayana), Hindu, dan Nat.
e) Sejarah
agama Buddha Myanmar bersumber pada Sasanavamsa, yaitu babab yang ditulis dalam
Bahasa Pali oleh Bhikkhu Pannasami.
f) Dalam
Sasanavamsa diceritakan kunjungan Buddha ke Myanmar yaitu:
i. Kunjungan
ke Aparanta
Punna,
Pedagang Sunaparanta menjadi Bhikkhu (dalam Punnovada Sutta), ketika kembali ke
negaranya ia membangun vihara cendana merah untuk Buddha (Raja dari Pagan,
Alaungsithu membangun candi). Punna mengundang Bhikkhu beserta 500 pengikut-Nya
dengan menaiki tandu yang dibuat dewa Sakka, tetapi hanya terisi 499 karena
satu tandhu untuk petapa Saccabandha di gunung Saccabandhadi pusat Myanmar.
Dalam perjalanan pulang Buddha diundang raja naga bernama Nammada di sungai
Nammada dekat gunung Saccabandha. Beliau meninggalkan jejak kaki (Siripada)
yang dipuja oleh etnis Mon, Pyu dan Myanmar. Jejak kaki sempat tidak dikenal
pada abad ke-15, sampai ditemukan kembali pada tahun 1638 oleh Raja Thalun dan
menjadi tempat ziarah.
ii. Kunjungan
ke Arakan
Raja
dari Dhannavati bernama Candrasuriya berniat mengunjungi Buddha, karena harus
melewati tempat berbahaya, akhirnya Buddha memutuskan untuk mengunjungi Raja.
Buddhamemberi peninggalan gambar pada logam yang disimpan di candi Mahamuni di
Dhannavati. Gambar tersebut pada tahun1784 ketika Raja Bodawpaya menaklukan
Arakan, dipindahkan ke Pagoda Arakan di Mandalay.
g) Diyakini
bahwa pedagang dari Ukkala bernama Tapussa dan Bhallika bertemu Buddha setelah
tujuh minggu setelah pencapaian kebuddhaan-Nya mereka diberi delapan helai
rambut Buddha yang kemudian relik rambut tersebut dihormati di Pagoda Swedagon
di Yangon, yang dibangun setinggi 27 kaki namun sekarang menjadi 370 kaki.
Tapussa dan Bhallika menemukan tempat bernama Bukit Singuttara atas bantuan
Raja Ukkalapa.
h) Setelah
konsili ketiga, Raja Asoka mengirim Bhikkhu Sona dan Uttara ke Suvannabhumi di
Thaton dengan mengajarkan Brahmajala Sutta.
i)
Pada abad 11 bangsa mramas
(Tibet-Dravida) mengembangan agama Buddha Tantrayana,sedangkan di Thaton
berkembang agama Buddha yang berdampingan dengan agama Hindu.
j)
Pada tahun 1044, Raja Anawrata
mempersatukan Mon dan Pyu menjadi Pegan, kemudian mengembangkan Buddhisme
Theravada setelah terjalinnya persahabatan antara dirinya dengan Raja Srilanka
bernama Vijayabahu.
2) Perkembangan
agama Buddha sejak kerajaan Pyu – sekarang
a) Perkembangan
di wilayah Pyu (110 SM – 840 M)
i. Lower
Myanmar (Pagan) dihuni etni Pyu yang beribukotakan Sri Ksetra (dektar Prome)
sebagai pengikut Theravada.
ii. Berdasarkan
temuan arkeologis bahwa pada sekitar abad 1 atau 2 Pali teks Buddhis termasuk
Abhidhamma teks dipelajari di Pyu, yaitu :
1. Piring
emas dengan prasasti yang berisi bagian dari Abhidhamma pitaka.
2. Buku
dengan 20 daun emas yang berisi ajaran Paticcasamuppada dan Vipassana - nana
serta kutipan Abhidhamma dan pitaka lainnya. Prasasti tersebut identik dengan
prasasti di India Selatan pada abad ke- 3 sampai abad ke- 6 M.
3. Patung
dan relief di Hmawza (dekat Prome) yang menyerupai gaya peninggalan Buddhisme
di Amarawati, India, serta situs tempat ibadah Mahayana asal India.
iii. Peziarah
Cina menyebutkan bahwa pada pertengahan abad ke- 3 terdapat kerajaan Lin – Yang
(di sebelah Barat Kamboja, kemungkinan kerajaan Prome) yang menghormati Buddha
dan terdapat beberapa ribu bhikkhu.
iv. Vihara
dari batu bata dengan stupa dan candi di dekatnya dibangun pada abad ke- 4
ditemukan di Beikthano, identik dengan vihara dari Nagarjunakonda pusat agama
Buddha di India Selatan.
v. Pada
abad ke- 5 para bhikkhu dari Deccan, India Selatan adalah guru dari etnis Mon
dan Pyu dalam seni, ilmu dan agama Buddha Theravada.
vi. Agama
Buddha Theravada lebih berkembang di Pyu yang memiliki peradaban lebih maju
daripada Mon, karena di sekitar Prome ditemukan situs perkotaan paling awal di
Asia Tenggara.
vii. Dari
penemuan arkeologis tersebut disimpulkan bahwa Pyu mendapat pengaruh Buddhisme
dari India Selatan bukan dari Sri Lanka.
b) Perkembangan
di wilayah Mon/ Upper Burma (abad 9 – 11, 13 – 16, 18 M)
i. Buddhisme
masuk ke kerajaan Mon pada abad pertama atau kedua masehi berdasarkan temuan
arkeologis.
ii. Dalam
prasasti raja India Selatan bernama Nagarjunakonda disebutkan bahwa Cilatas
(disebutkan oleh Ptolemeus dan dalam bahasa Sanskerta) bahwa terdapat bhikkhu
yang dikirim untuk mengajarkan agama Buddha kepada etnis Cilata.
iii. Temuan
arkeologis kerajaan Mon Myanmar ditemukan di P’ong Tuk di Thailand Selatan
berupa, bangunan berisi potongan – potongan platform dan fragmen yang mirip
Anurudha pura di Sri Lanka, serta patung dari India pada periode Gupta (320 –
600). Temuan tersebut menunjukkan bahwa peradaban Mon berasal dari Mon
Dvaravati di Thailand Selatan.
iv. Peziarah
Cina Yuan Chwang menjelaskan bahwa negara Mon membentang dari Prome sampai
Cenla Timur termasuk Irawadi dan Sittang pada abad ke- 5, Tathon dan Pegu
(Pago) pertama kali disebutkan dalam komentar literature Buddhis.
v. Raja
Pago bernama Pissa meninggalkan agama Buddha beralih ke Brahma kemudian
menghancurkan gambar Buddha tetapi kemudian ia menganut agama Buddha.
vi. Agama
Buddha Theravada berkembang di Mon di Dvaravati dan Tathon, namun peradaban Mon
di Thailand Selata n tidak selamat dari serangan Khmer pada abad ke- 11 yang
menyembah dewa Hindu.
vii. Kerajaan
Mon ditaklukan oleh Pagon.
Buddhisme di Myanmar
bangkit dengan adanya acarya Buddhaghosa yang dipercaya berasal dari kerajaan
Mon di Thaton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar