Karya
: Triyo Wibowo
Kini
senja telah menghampiriku
Dan
sebentar lagi mentari kan pulang ke peraduan
Tak
ada lagi kata yang terucap
Atau
hal istemewa yang mampu kurangkai
Hitamnya
malam
Tak
mampu sembunyikan dukkha lara di hatiku
Memori itu begitu nyata
Bercokol dan mencengkram
Setiap relung sanubariku
Walau aku tidak menginginkannya
Dan tlah kucoba tuk mengenyahkannya
Tapi aku tak bisa
Belang
hidup menghantui slalu
Kian
mengharu-biru, dan mencabik-cabik jiwaku
Ooooh,
mengapa irihati dan dengki tlah membutakan mataku
Siddharta
sepupuku kuanggap musuh
Kini
jadi Buddha guruku
Hendak
kulenyapkan dan kurebut kedudukannya
Gajah Nalagiri kubuat mabuk
Pengeran Ajattasattu kutipu daya
Bebatuan Gijjhakutta kuruntuhkan
Persamuan Sangha kukacaukan
Hingga tercerai-berai dan
berkeping-keping
Tuk hancurkan Buddha
Kini
dukkha lara begitu mendera
Mengucur
derai air mata
Membanjiri
keriput wajah dan lusuh jubahku
Kering,
keriput, lemah tak berdaya
Merobek-robek
dan menyayat-nyayat hati terluka
Apakah ini laknat? Sumpah serapah
terhujat?
Atau cerita malaikat?
Tapi ini bukan khayalan
Aku
termenung, tepekur dalam-dalam
Aku
ingin terlepas dari lumpur nestapa nan teramat dalam
Mencuci
noda diri yang termat kusam
Aku
ingin kembali, kembali ke jalan-Mu
Bersujud
di hadapan-Mu dan memohon ampunan-Mu
Aku
ingin kembali berlindung kepada-Mu, Buddha
Aku pun tertatih
Dan terus tertatih
Terseok ke ujung tandu
Tuk jernihkan mata nan penuh debu
Hai siswa-siswaku, bawa aku ke hadapan
Guru
Aku akan bertobat pada-Nya!
Oh,
aku takut! Aku takut!
Bukan
takut panas api neraka avici
Yang
kan membakar tubuh rentaku
Yang
kan hanguskan kulit keriputku
Tapi
aku takut raga ini tak mampu
Dan
tak ada waktu bertemu
Tapi apalah daya
Lonceng kematian sudah berdentang
Raja maut keburu menjelang
Saat
turun dari tandu yang membisu
Dan
kuinjakkan kaki menyetuh bumi
Suara
gemuruh menggelegar menyambutku
Lagit
bergoncang
Bumi
pun terbelah
Menelanku
dan menyeretku masuk
Masuk
Dan
masuk
Menjeratku
ke neraka avici
Dan kini hanyalah tinggal nama
Yang tak pernah terukir pada arca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar